Kamis, 10 Mei 2012

SEPEDA FIXIE

Sejarah Sepeda Fixed Gear
Zonasepeda – Fixed Gear atau yang lebih nyaman dengan menyebutnya dengan sepeda Fixie, saat ini sedang trend dikalangan goweser tanah air. Selain untuk alat transportasi dan olahraga saat ini Fixie sudah menjadi gaya hidup diberbagai lapisan masyarakat pencinta sepeda.
Sebenarnya apakah Fixie itu, awal mulanya lebih dikenal dengan Fixed Wheel, berkaitan erat dengan single speed bicycle.
Fixed Gear bicycle atau Fixed Wheel bicycle, kemudian di kenal di USA dengan istilah Fixie. Sebuah alat transportasi sepeda tanpa menggunakan Free Wheel.
Sproket (gear belakang) tanpa free wheel langsung menancap pada fixed Hub. Ketika roda belakang berputar maka pedal akan berputar searah dengan putaran roda belakang. Hal tersebut memungkinkan pengendara sepeda fixie dapat menghentikan laju sepeda tanpa menggunkan Rem (brake).

Untuk menghentikan laju sepeda, pengendara hanya perlu menarik kebelakang berlawanan arah pedal crank, secara otomatis roda akan melambat dan berhenti.
Dalam dunia balap sepeda, fixed gear di gunakan pada kompetisi Track cycling yang biasanya di lakukan di sebuah Velodrome (sebuah lintasan balap yang berbentuk oval tanpa ujung).
Seiring dengan berkembangnya jaman, sepeda fixed tidak hanya digunakan di lintasan Velodrome tapi sudah mulai merambah ke lintasan jalan raya, sebagai alat transportasi harian. Di Amerika sepeda fixie jalan raya awalnya dikenalkan oleh para bicycle messengers.

Meskipun Legalitas Sepeda Fixie diberbagai negara maju masih menjadi pertentangan, hingga saat ini para pengguna Fixed semakin bertambah dan merebak diberbagai negara.

Fixie Sebuah alat transportasi yang simple, sehat dan cepat. “Brakeless no problem”.

SUMBER : http://www.zonasepeda.com/artikel/sejarah-sepeda-fixed-gear.html

BAHAYA TATTO.

Tato dan Plus Minusnya Bagi Tubuh Kamu – Tato merupakan salah satu bentuk seni yang akan menempel seumur hidup di tubuh seseorang. Tapi seni merajah tubuh ini terkadang dilakukan dengan cara yang tidak aman yang berisiko infeksi penyakit serius ke tubuh. Lihat dulu plus minusnya, sebelum Anda atau orang
terdekat Anda merajah tubuhnya.



Keputusan untuk membuat tato sebaiknya sudah dipikirkan secara matang, karena bentuk seni ini masih sangat sulit untuk dihilangkan. Menghapus tato butuh waktu lama, mahal dan bisa merusak jaringan kulit. Saat membuat tato pun sebenarnya sudah merusak jaringan dan menyebabkan traumatis pada kulit.
Efek samping yang bisa muncul dari pembuatan tato adalah adanya risiko infeksi seperti penggunaan jarum yang tidak steril atau kandungan zat-zat berbahaya dari tinta yang dipakai. Beberapa korban mulai berjatuhan terkena infeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Tinta tato umumnya terbuat dari suspensi partikel yang larut dalam air seperti merkuri, kadmium, timah dan besi yang disuntikkan di bawah kulit untuk membentuk suatu gambar dengan menggunakan jarum. Risiko infeksi juga bisa terjadi saat pembuatan tato karena tinta yang dipakai mengandung zat-zat berbahaya.
Prof Helen Suh MacIntosh, pakar kesehatan lingkungan dari Harvard University mengatakan beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan dari proses tato yang tidak steril adalah:

1. Infeksi HIV AIDS
2. Hepatitis B atau C
3. TBC
4. Mycobacterium
5. Sifilis
6. Malaria
7. Lepra.

Beberapa jenis tinta merah untuk membuat tato permanen memang mengandung merkuri dan sebagian lagi mengandung logam berat yang berbeda seperti kadmium atau oksida besi.
Menurut Prof Helen, logam-logam yang terdapat dalam tato yang digunakan pada kulit telah diketahui dapat menyebabkan reaksi alergi, eksim, jaringan parut, dan juga dapat menyebabkan sensitivitas terhadap merkuri.
Warna lain dari tinta tato standar juga berasal dari logam berat (termasuk timah, antimon, berilium, kromium nikel, kobalt, dan arsen). Sama seperti logam berat pada tinta merah, tinta-tinta ini juga dapat menyebabkan reaksi kulit pada beberapa orang.
Untuk itu menurutnya bahan tato harus mencantumkan risiko dari kandungan logam berat, termasuk timbal, arsen, dan lain-lain serta yang banyak dikaitkan dengan kanker dan cacat lahir.
Paparan benda-benda berat itu biasanya muncul bertahun-tahun setelah orang membuat tato. Saat diperiksa dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI) misalnya, orang bisa terbakar atau tersengat tato karena logam berat dalam tintanya terpengaruh oleh medan magnet.

Berikut plus minus membuat tato permanen seperti dilansir dari Scientific American dan Hubpages, MInggu (25/12/2011):

Kerugian memiliki tato permanen

1. Rasa sakit yang harus dirasakan oleh seseorang saat membuat tato karena pembuatannya menggunakan jarum berisi tinta sesuai warna yang diinginkan.
2. Mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat tato.
3. Bersifat permanen sehingga tidak bisa dihilangkan dengan mudah, jika ingin menghapusnya tidak selalu berhasil 100 persen dan harganya pun sangat mahal.
4. Setelah bertahun-tahun warnanya bisa memudar atau muncul garis-garis patahan dari gambar tersebut.
5. Mode dan tren selalu berubah-ubah, bisa saja saat ini gambar tersebut sedang tren tapi bisa menjadi hal yang kuno beberapa tahun ke depan.
6. Mungkin tato akan terlihat menarik saat masih berusia 20-an tahun, tapi akan menjadi hal yang aneh setelah berusia di atas 50-an tahun.
7. Ada risiko infeksi dari setiap pembuatan tato, seperti dari jarum yang tidak steril atau tinta yang dipakai mengandung zat-zat berbahaya.

Keuntungan memiliki tato permanen
 
1. Tato bisa mengekspresikan pribadi, seni atau pesan yang bermakna bagi sang empunya tubuh.
2. Ada kepuasan tersendiri jika memiliki sesuatu yang berbeda dengan orang lain.
3. Tato bisa menjadi ciri khas dari seseorang.
Pemilik tato permanen umumnya sadar bahwa ‘lukisan’ tersebut akan menempel di kulitnya sepanjang hayat. Namun ada juga yang menyesal atau kurang puas, lalu ingin menghapusnya.
Beberapa teknik menghilangkan tato akhirnya dilakukan seperti dermabrasi (menggosok kulit hingga lapisan paling luarnya terkelupas), mengiris kulit, Cryotherapy (menghilangkan dengan menggunakan nitrogen cair yang suhunya berada di bawah titik beku), krim anti-tato, laser.
m
o
c
.
t
o
p
s
g
o
l
b
.
g
n
i
r
e
h
s
g
n
i
l
a
s